apa hukum seni budaya lokal yang bernafaskan islam

Acehterkenal dengan sebutan serambi makkah yang mempunyai hukum islam paling kuat di indonesia. Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Dengan masuknya islam, indonesia kembali mengalami proses akulturasi yang meluruskan kebudayaan baru yaitu kebudayaan islam indonesia. BUKUTAFSIR AL WASI' ISLAM TRANSITIF METODE DAN PENDEKATAN TAFSIR MILENIAL. Prenada Group, 2021. Ansari Yamamah. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. A SEJARAH TRADISI ISLAM 1. Pengertian seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam Makna dari seni budaya lokal yang bernafaskan Islam adalah segala macam bentuk kesenian yang berasal dan berkembang dalam masyarakat Indonesia serta telah mendapat pengaruh dari agama Islam. Islam adalah agama yang mencintai kesenian. Karena Islam Kelima tidak seperti yang dituduhkan sementara kalangan, PTAIN ternyata tidak bisa disebut sebagai sarang liberalisme. Penelitian ini hanya menemukan 9 artikel yang bernuansa liberal dari 1037 artikel yang dikaji. Karena itu corak liberal ini sifatnya lebih kasuistik, dan hanya mengutip pandangan para tokoh yang diklaim liberal. AkulturasiAjaran Islam dalam Budaya Lokal. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses peleburan budaya (proses peleburan dua atau lebih budaya akibat integrasi etnis dan pengaruh timbal balik), yang melahirkan budaya baru, yaitu budaya Islam Indonesia. Masuknya Islam bukan berarti lenyapnya budaya Hindu dan Buddha. 누누티비 우회. - Sebelum agama Islam masuk ke nusantara, sudah ada beberapa agama dan aliran kepercayaan yang dipegang teguh oleh masyarakat asli Indonesia. Agama maupun kepercayaan itu bahkan sudah mengakar hingga mempengaruhi dan membentuk budaya di tengah masyarakat. Misalnya, sebelum Islam masuk ke nusantara, sebagian masyarakat Indonesia memeluk agama Hindu dan Buddha. Eksistensi agama tersebut terlihat di berbagai produk budaya, adat, sampai kesenian. Ketika Islam mulai diterima sebagian besar masyarakat Indonesia, terjadi pula perubahan sosial, adat hingga kebudayaan. Pengaruh Islam merembes pula dalam berbagai kesenian, adat istiadat dan budaya. Namun, budaya lama tidak hilang sepenuhnya. Sebab, nilai-nilai Islam yang hidup di masyarakat nusantara kemudian mewarnai budaya dari era sebelumnya tanpa menghapusnya sama sekali. Perluasan pengaruh Islam yang pesat di nusantara turut memicu terbentuknya akulturasi budaya. Jadi, budaya yang sudah mengakar di masyarakat bertemu dengan nilai-nilai Islam. Hasilnya ialah munculnya produk budaya baru yang tidak meninggalkan ciri khas kedua juga Contoh Akulturasi Budaya Betawi & Tionghoa dalam Sejarah Jakarta Mengenal Hubungan Antarbudaya Akulturasi dan Asimilasi Contohnya terdapat penanggalan Islam yang dipadu dengan weton pada masyarakat Jawa, atau bangunan sejumlah masjid kuno yang memiliki gaya arsitektur candi-candi Hindu. Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IX terbitan Kemdikbud 2014, ada beberapa contoh budaya nusantara yang dipengaruh nilai-nilai Islam, tetapi masih memuat unsur dari kultur lokal. Di antara contohnya adalah sebagai Kalender JawaKalender Jawa menjadi perpaduan antara kalender hijriah dengan penanggalan Jawa. Misalnya, bulan Muharam diganti menjadi Sura, Safar menjadi Sapar, dan sebagainya. 2. Bangunan masjid Masjid yang merupakan hasil akulturasi budaya nampak pada bangunan masjid kuno. Misalnya, atap masjid berbentuk tumpang, merupakan akulturasi kultur Islam dengan budaya Hindu. Atap seperti ini ditemukan pula pada pura milik orang Hindu. Hadirnya menara sebagai tempat mengumandangkan adzan juga bentuk akulturasi. Bangunannya dari terakota tersusun seperti candi. Contoh menara ini terlihat pada Masjid Kudus. 3. Seni ukir dan kaligrafi Seni ukir yang menjadi hasil akulturasi budaya lokal dengan Islam bisa ditemukan pada berbagai bentuk. Misalnya, ukiran di hiasan masjid, bangunan makam di bagian jirat, nisan, cungkup, dan tiang cungkup. Motifnya antara lain daun, bunga, bukit karang, pemandangan alam, dan kaligrafi. Kaligrafi Islam ditemukan pada banyak masjid kuno. Tidak hanya dahulu saja, ukiran kaligrafi juga masih tersemat pada masjid-masjid kekinian di dinding hingga mimbar. Tidak jarang, kaligrafi itu terukir di kayu dengan motif khas budaya lokal. 4. Seni tari dan musik Bentuk tarian lokal yang diwarnai oleh budaya Islam misalnya tari Zipin. Tari ini diiringi oleh musik dengan nada qasidah dan gambus. Zipin umumnya dipertontonkan dalam upacara atau perayaan tertentu seperti khitanan, pernikahan, dan hari bedar. Tari lainnya yang dipengaruhi budaya Islam adalah tari Seudati dari Aceh, yang kerap disebut tari Saman. Penarinya ada 8 orang yang menggerakkan tari Saman sembari menyanyikan salawat. Di musik, terdapat seni musik rebana, hadrah, qasidah, nasyid, dan gambus. Hadrah, misalnya, menampilkan seni musik hasil perpaduan alat musik perkusi rebana. Musik ini biasa menampilkan lagu salawat maupun pujian pada Allah. 5. Seni pertunjukan Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang memadukan budaya Jawa dengan unsur Islam. Wayang masih lestari sampai sekarang. Cerita wayang memiliki pesan moral berdasar filsafat hidup orang Jawa, yang diiringi musik gamelan. Cerita dalam wayang mengadopsi epos Mahabharatha yang lahir dari agama Hindu, cerita-cerita lisan di budaya lokal Jawa, hingga kisah-kisah lain hasil kreasi para dalang. 6. Seni sastra Seni sastra yang diwarnai nilai-nilai Islam antara lain babad, hikayat, dan suluk. Babad merupakan dongeng yang diubah menjadi cerita sejarah. Contohnya, Babad Tanah Jawi atau Babad Cirebon. Adapun hikayat ialah cerita atau dongeng yang berisi berbagai hal penuh keajaiban dan keanehan, seperti Hikayat Bayan Budiman. Lalu, Suluk adalah kitab-kitab yang menjelaskan bab juga Bagaimana Menangani Masalah karena Keberagaman Budaya di Indonesia? Akulturasi Budaya dalam Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Addi M Idhom Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk itulah sebagai generasi Islam, maka kamu harus mampu mengapresiasikan diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi tersebut adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil karya para pendahulu. Pada zaman sekarang, ada sebagian kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang membolehkan seni budaya dan tradisi yang ada. Mereka mengharamkan karena pada zaman Rasulullah saw tidak pernah diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan dasar bahwa semua tersebut adalah sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam. Sebagai generasi Islam, kamu harus mampu mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi. Para ulama’ dan wali pada zaman dahulu bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum agama. Mereka mampu menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat Indonesia. Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara bersama, bahwa seni budaya dan tradisi tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung nilai-nilai keislaman. Umat Islam adalah umat yang tidak hanya memikirkan urusan akherat, tetapi juga memikirkan kehidupan dunia. Kehidupan di dunia tidak hanya kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia juga membutuhkan sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan tersebut bisa melalui musik atau seni. Karena seni yang baik mengandung keindahan. Tradisi lokal juga ada yang baik dan yang buruk. Tradisi yang baik kita pelihara sehingga menjadi warisan budaya nasional. Dan tradisi yang buruk dibuang agar tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Kamu bisa memperhatikan bentuk paduan antara budaya lokal dan budaya Islam berikut ini. Pernikahan Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab qabul biasanya diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi dalam upacara pernikahan atau resepsi menggunakan budaya jawa. Sebagaimana bisa kamu lihat, ketika ada pengantin perempuan sebelum akad nikah diadakan siraman kembang setaman, kemudian dalam rumah untuk resepsi ada hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga. Didepan gapura juga ada janur kuning dan lain sebagainya. Kamu tidak perlu khawatir hal itu meninggalkan syariat agama Islam. Kamu dapat mencari nilai filosofi yang ada dalam simbol-simbol jawa tersebut. Siraman kembang setaman artinya supaya wanita yang akan menikah mandi taubat dengan bunga, bunga dilambangkan sebagai kesucian dan harum, jadi wanita yang hendak menikah benar-benar dalam keadaan suci dan harum ketika hendak ijab kabul. Sedangkan dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari kasih sayang sepasang pengantin, bunga sebagai perlambang bahwa pernikahan adalah kebahagiaan suami dan istri. Untuk janur kuning yang dipasang di depan rumah adalah dengan tujuan agar acara resepsi mendapatkan cahaya barakah dari Allah swt. Janur berasal dari lafadz bahasa arab ja a nurun artinya telah datang cahaya. Dan masih banyak lagi adat-adat yang perlu kalian ketahui dan mengambil hikmah dari sana. Demikian simbol-simbol yang perlu kamu ketahui. Hal ini bukanlah musyrik, semuanya adalah simbol sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan dari pasangan pengantin. Lelayu atau kematian Kewajiban umat Islam terhadap orang Islam yang meninggal ada empat yaitu memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburkan. Keempat ini harus segera dikerjakan agar si mayit merasa tenang dialamnya. Tradisi di Indonesia ketika ada kematian atas seorang Islam, maka akan diadakan pembacaan talqin dan tahlil. Hal ini bertujuan untuk mendoakan agar arwah yang meninggalkan dunia selamat dan diterima disisi-Nya. Tradisi selanjutnya adalah menyelenggarakan upacara selamatan atau mendoakan pada waktu tertentu, seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 harinya. Tradisi ini oleh para ulama’ diselaraskan dengan agama Islam. Pada upacara selamatan biasanya hanya duduk-duduk, minum dan makan-makan, maka setelah Islam datang ditambah dengan memperdengarkan ayat Al- Qur’an, dzikir-dzikir kepada Allah swt. Maksud dan tujuannya adalah untuk menghibur keluarga dan mendoakan mayyit. Kamu harus mengetahui bahwa kewajiban mendoakan saudara bukan yang masih hidup saja tetapi yang sudah meninggal pun harus dalam tradisi ziarah juga mengalami perpaduan, orang Islam pergi ziarah hanya mendoakan mayit, sedangkan dalam tradisi jawa kuno menggunakan bunga atau sesaji lainnya. Kelahiran Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni. artinya upacara itu diadakan ketika kandungn seorang wanita mencapai umur 4 bulan. Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk melindung bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, namun Islam mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan ditentukan takdirnya baik rejeki, jodoh dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4 bulanan ini diadakan sedekah dan pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an. Kemudian pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa dimana kandungan sudah siap untuk menerima segala proses kehidupan di dunia. untuk itulah diadakan tradisi pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah satu cara untuk menolak balak. Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan upacara sepasaran atau lima hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan membagikan masakan kudapan kepada tetangga. Dalam Islam sebelum makanan dibagikan ada tradisi membacakan doa. Setelah itu pada hari ke tujuhnya diadakan akikah, hal ini bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya menyembelih hewan kambing untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu. Hal ini tidaklah mengapa, karena sekali lagi masyarakat jawa terkenal dengan simbol-simbol yang dapat melambangkan makna kehidupan yang sejati. Hal ini bukanlah bentuk kemusyrikan. Karena tradisi tersebut adalah upaya untuk menyiarkan Islam secara damai. - Penyebaran Islam bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya melalui bidang kesenian. Alasan bidang seni budaya menjadi salah satu media penyebaran Islam adalah karena ajaran yang disampaikan dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat. Cara penyebaran kebudayaan Islam di Indonesia melalui media kesenian pernah dilakukan oleh beberapa ulama, termasuk Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan ini beberapa contoh cara penyebaran Islam melalui kesenian. Baca juga Latar Belakang Bangkitnya Umat Islam pada Abad ke-18 Wayang Wayang adalah seni pertunjukan tradisional asli Indonesia yang berfungsi untuk menyampaikan informasi, pesan, dan ulama di Indonesia menggunakan media wayang dalam menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Wayang kulit digunakan oleh wali untuk menyebarkan Islam dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga kerap memasukkan cerita-cerita tentang ajaran Islam yang kemudian disampaikan dengan memanfaatkan media wayang. Sunan Kalijaga membuat wayang bersama para gurunya, yaitu Sunan Bonang dan Sunan Giri, yang juga merupakan tokoh Wali Songo. Cerita yang biasa disampaikan oleh Sunan Kalijaga yaitu Mahabharata, yang kemudian diselipkan ajaran-ajaran Islam di dalamnya. Baca juga Anggota Wali Songo yang Menyebarkan Islam di Jawa Timur Penelitian ini bertujuan membahas secara mendasar mengenai pendekatan seni budaya dalam kajian Islam yang berfokus pada bagian musik Islami. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui analisis teori serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa musik islami merupakan salah satu seni budaya yang ada dalam Islam dan seni budaya didapati adanya dua pendapat yang memperbolehkan dan tidak memperbolehkan. Penelitian ini memiliki signifikasi untuk pengembangan diskursus kajian Islam, mengingat diskursus tersebut sangatlah banyak. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kajian tentang seni budaya memiliki peran penting untuk memahami kajian Islam secara sistematis dan komprehensif. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 PENDEKATAN SENI BUDAYA DALAM KAJIAN ISLAM MUSIK ISLAMI Dede Among,1 Fakhri Putra Tanoto,2 1Jurusan Manajemen Pendidikan Islam – Institut PTIQ Jakarta 2Jurusan Manajemen Pendidikan Islam – Institut PTIQ Jakarta fakhriputra12 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan membahas secara mendasar mengenai pendekatan seni budaya dalam kajian Islam yang berfokus pada bagian musik Islami. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui analisis teori serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa musik islami merupakan salah satu seni budaya yang ada dalam Islam dan seni budaya didapati adanya dua pendapat yang memperbolehkan dan tidak memperbolehkan. Penelitian ini memiliki signifikasi untuk pengembangan diskursus kajian Islam, mengingat diskursus tersebut sangatlah banyak. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kajian tentang seni budaya memiliki peran penting untuk memahami kajian Islam secara sistematis dan komprehensif. ABSTRACT This study aims to discuss fundamentally the art and culture approach in Islamic studies that focuses on the Islamic music section. This research method is qualitative by using descriptive method through theoretical analysis and literature study. The results of this study conclude that Islamic music is one of the cultural arts that exist in Islam and cultural arts found that there are two opinions that allow and do not allow. This research has significance for the development of Islamic studies discourse, considering that there are so many discourses. The conclusion of this research is the study of cultural arts has an important role to understand Islamic studies systematically and comprehensively. Keyword Seni Budaya, Musik, Islam 2 1. PENDAHULUAN Al-Quran adalah kitab suci umat Islam, sebagai kitab pedoman utama kehidupan, sesungguhnya merupakan lautan hikmah dan pelajaran yang tak terkira tepi dan dasarnya. Al-Quran menjadi sumber inspirasi dan dasar bagi penulisan begitu banyak kitab kitab maupun buku buku. Tidak tercatat dalam sejarah, sebuah kitab dan buku yang dapat menandingi Al-Quran dalam hal ini. Berjuta kitab dan buku yang telah ditulis berdasarkannya pun tak sanggup menguraikan isi dan kandungan Al Quran secara menyeluruh. Hal ini disebabkan isi dan kandungannya yang begitu luas dan dalam untuk diselami. Karenanya, setiap usaha untuk mengambil pelajaran dan memperoleh hikmah dari sebagian kecil isi dan kandungan Al Quran pun akan sangat berarti bagi perkembangan pengetahuan dan peningkatan kesadaran kita sebagai makhluk Allah Swt. Tidak terkecuali adalah ilmu seni, baik ini seni rupa, seni suara. Dan juga seni seni yanag lainnya. Islam dan dunia seni bagaikan sebuah mata uang yang memiliki dua sisi. Islam tanpa seni dan seni tanpa Islam tidak akan mencapai kesempurnaan. Islam merupakan ajaran Tuhan yang memerlukan seni di dalam mengartikulasikan kedalaman aspek kebatinan dari ajaran itu. Seni merupakan bagian dari sisi manusia dalam mengaktualisasikan nilai-nilai estetisnya. Dengan seni seseorang dapat merasakan keindahan, ketenangan, kehangatan, kerinduan, kesyahduan, dan keheningan. Suasana batin seperti ini sangat dibutuhkan dan merupakan dambaan para pencari Tuhan. Imam Al-Gazali dalam kitab Ihya’ ’Ulum al-Din, pernah mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki rasa seni dikhawatirkan jiwanya kering. Barangsiapa yang jiwanya tidak tergerak oleh musik merdu maka boleh jadi tabiatnya sudah rusak dan obatnya tidak ada. Bahka ia menyatakan permainan musik yang memperhalus jiwa dan budi pekerti anak-anak dan perempuan lebih baik daripada menjalani zuhud tidak suka dunia. Ilmu dibedakan menjadi tigailmu keislaman, ilmu eksakta dan ilmu sosial. Ilmu keislaman adalah ilmu yang berasal dari wahyu Tuhan yang terdapat dalam AlQur’an atau Hadis Nabi yang kemudian ditelaah dengan metode-metode tertentu baik secara tekstual, rasional, maupun kontekstual. Ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat nama dan bilangan menurut tanggapan manusia dikenal dengan ilmu eksakta, sedangkan ilmu pengetahuan yang menyelidiki kehidupan manusia termasuk kehidupan rohaninya disebut ilmu sosial. Maka seni budaya ini masuk ke dalam kategori ilmu sosial karena muncul dari kehidupan manusia dan labelisasi Islam berasal dari jenis seni budaya yang terdapat unsur keislamannya. Dengan tulisan ini semoga dapat memberikan sebuah pandangan sedikit tentang perpektif seni budaya dalam kajian Islam, sehingga dapat memberikan Fakhri Putra Tanoto, “Al-Qur’an Sebagai Ilmu Pengetahuan Dan Diskursus Seputar Pendapat Para Ulama Tentang Penafsiran Ilmiah,” Researchgate, 2021, 1–19, 3 pencerahan pengetahuan tentang seni, agar kiranya dapat membuka wawasan dan cara pandang baru tentang seni dan implikasinya dalam kehidupan sehari hari. 2. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian kualitatif dikatakan sebagai rangkaian penelitian yang mampu menghasilkan data berupa deskriptif kata-kata baik tertulis atau lisan dari objek atau perilaku manusia yang dapat diamati. Penelitian ini juga menggunakan analisis teori dan studi kepustakaan. Analisis teori adalah salsah satu teknik dalam penelitian yangg menjadiikan teori sebagai acuan dari kebenaran, fakta, dan keadaan objek yang diteliti. Analisis teori digunakan sebagai alat pembacaan realitas yang kemudian dikonstruksikan menjadi deskripsi yang argumentatif. Studi kepustakaan dipakai untuk memperkaya literatur penelitian, agar kemudia dapat ditarik sebuah kesimpulan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi Seni Budaya dan Pandangannya dalam Islam Seni budaya dalam Kamus Besar Berbahasa Indonesia KBBI memiliki arti perihal kesenian dan kebudayaan. Kata seni dan budaya merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan, karena setiap seni pasti mempunyai kebudayaan yang khas. Begitu juga sebaliknya, pada setiap kebudayaan pasti mempunyai nilai seni yang begitu indah dan tidak ternilai harganya. Sebagai istilah seni memiliki dua pengertian, yaitu 1. Seni berarti kecil, Tipis, dan halus. 2. Seni suatu hasil karya yang indah. Dalam bahasa Inggris seni disebut art berasal dari akat kata “ar” dalam bahasa Yunani yang berarti menyesuaikan, menyambung. Oleh karena itu, pada umumnya pengertian kedualah yang lebih populer, lebih banyak digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang akademis. Sedangkan budaya berasal dari kata “buddahayah” dari bahasa Sansakerta yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” dan memiliki arti akal. Dalam bahasa Barat disebut culture. Dalam kedua istilah ini baik bahasa Sansakerta maupun Barat terkandung pengertian tenaga dan kekuatan untuk beraktivitas, sehingga secara luas budaya dapat diartikan sebagai segala bentuk kegiatan manusia yang dihasilkan melalui daya ciptanya. Menurut Sarono Kartodirjo, seni budaya adalah sistem yang koheren karena seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif, antara lain dengan melalui satu bagian saja dapat menunjukkan keseluruhannya. Pendapat lain dari Harry Sulastino, Wahyudin Darmalaksana, “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan,” Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020, 1–6, Penelitian L. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung Remaja Rosdakarya, 2007, 8. Hamad, “Lebih Dekat Dengan Analisis Wacana,” Jurnal Komunikasi, 2007, 325–44. D. Sugono, Kamus Berbahasa Indonesia Jakarta Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. 4 bahwa seni budaya adalah suatu keahlian yang mengeskpresikan ide-ide dan pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta imajinasi pandangan akan benda, suasana, atau karya yang mampu menimbulkan rasa indah sehingga menciptkan peradaban yang lebih maju. Dan pendapat dari M. Thoyibi bahwa seni budaya adalah penjelmaan rasa seni yang sudah membudaya, yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rentang perjalanan sejarah peradaban manusia. Seni budaya juga sering disebut dengan kearifan lokal dalam beberapa sumber. Pengertian kearifan lokal menurut Haryati Soebadio merupakan identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar/bangsa lain menjadi watak kemampuan sendiri. Pendapat Rahyono mengenai kearifan lokal sebagai sebuah kecerdasan yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu, yang diperoleh melalui pengalaman etnis tersebut bergulat dengan lingkungan hidupnya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat kita ketahui bahwa kearifan lokal merupakan buah atau hasildari masyarakat/etnis tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat/etnis lain. Islam mendorong kreasi seni estetika, Islam pula menghidupkan rasa keindahan. Namun, tentu saja dengan syarat-syarat tertentu antara lain karya seni yang dimaksud harus mendatangkan kemaslahatan dan manfaat bukan merugikan sisi humanist dan moralitas umat manusia. Dengan kata lain, Islam mnganjurkan kepada umatnya untuk berkreasi seni tapi yang bersifat konstruktif, yang membangkitkan sisi positif mentan manusia, bukan sebaliknya merusak destruktif yang membuat manusia cenderung kepada sisi negatif mental manusia. Seni Islam menurut Seyyed H. Nasr merupakan hasil dari pengejawantahan keesaan pada bidang keanekaragaman yang merefleksikan keesaan ilahi, kebergantungan keanekaragaman kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesementaraan dunia dan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos atau makhluk sebagaimana difirmankan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Dr. M. Quraish Shihab, bahwa seni budaya adalah sebuah kehidupan. Ia merupakan ekspresi ruh dari manusia yang menghasilkan tata laku manusia yang mengandung sebuah nilai keindahan. Ia lahir dari sisi yang paling terdalam dari diri manusia terdorong oleh kecenderungan kepada sesuatu yang indah apapun jenis keindahannya. Sejak lama Islam telah melahirkan berbagai jenis kreasi seni dan menjadi salah satu keunggulan peradabannya sejak masa kekhalifahan sampai saat ini. Misalnya seperti seni kaligrafi, ukiran, ornamen, dan arsitektur Islam yang banyak menghiasi masjid dan gedung-gedung megah bahkan hingga pedang dapat bertatahkan hiasan baik yang terbuat dari kuningan, perak, maupun emas. Di bidang sastra khususnya syair dan puisi, budaya Islam sangat masyhur di belahan dunia. Karena itu, sastra telah lama ada di dunia sejak dulu sebelum Islam datang. Setelah Islam datang dengan membawah kitab suci Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat surah dan ayat- 5 ayat yang bahasanya diakui oleh banyak sastrawan memiliki dialek dan makna yang sangat indah membuat Islam semakin masyhur. Ada dua kelompok yang memperdebatkan mengenai seni budaya dalam Islam, menyoalkan apakah diperbolehkan atau tidak diperbolehkan dan keduanya memiliki rujukan yang sama kuatnya dengan segala penafsiran perihal seni dalam Al-Qur’an dan Yang Memperbolehkan Berdasarkan dalil yang ada di dalam Al-Qur’an pada Surah Ar-Rum ayat 30 dan Al-A’raf ayat 180.            Artinya Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Ar-Rum 30 Dalam ayat tersebut dijelaskan tentang “fitrah” dimana posisi seni adalah sebuah fitrah dari diri manusia, itulah yang menjadikan manusia dan makhluk Allah Swt yang lainnya berbeda.   Artinya Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Al-A’raf 180 Dalam ayat di atas jelas tersebutkan tentang “Asmaul Husna”, dan di dalam lafadz asmaul husna tersebut disebutkan kata seperti jama Maha Indah, Jalal Maha Agung, dan seterusnya. Sedangkan dalam Al-Hadis terdapat pada riwayat Ibnu Hibban, Al-Bukhari, dan Abu Dawud. Akhmad Akromusyuhada, “Seni Dalam Perpektif Al Quran Dan Hadist,” Jurnal Tahdzibi Manajemen Pendidikan Islam 3, no. 1 2018 1–6, doi 6 Artinya “Empat perkara termasuk dalam kategori kebahagiaan wanita yang shalihah, rumah yang luas/lapang, tetangga yang baik, dan kendaraan yang menyenangkan.” [HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya] Artinya “Hiasilah Al Quran itu dengan suaramu. Bukanlah ia golongan kami, siapa-siapa yang tidak melagukan bacaan Al-Qur’an.” [HR. al-Bukhari dan Abu Dawud] Pada hadis tersebut sangatlah jelas bahwa Nabi Muhammad Saw adalah manusia pilihan yang juga senang dan menyenangi akan keindangan, dan keindahan itu adalah bagian dari sebuah seni dan berkesenian yang hanya bisa dirasakan dengan rasa atau perasaan yang hanya dimiliki oleh manusia. Kelompok Yang Tidak Memperbolehkan Pada zaman umat-umat terdahulu, terdapat tradisi membuat gambar-gambar atau patung orang-orang saleh dikalangan mereka yang meninggal dunia. Hal itu secara perlahan berubah makna, sehingga gambar dan patung tersebut dikuduskan dan kemudian dipertuhankan selain Allah Swt, ditakuti, diharapkan, serta disembah sebagai berhala. Oleh sebab itu, Rasulullah mengancam bahwa membuat gambar atau patung dengan tujuan kesyirikan akan mendapat dosa yang sangat besar. Dalil dalam Al-Qur’an yang mendukung pernyataan tersebut terdapat pada Surah Al-Anbiya ayat 51-52 dan ayat 63-64, Surah Nuh ayat 23.      Artinya Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum Musa dan Harun, dan adalah Kami mengetahui keadaannya. Ingatlah, ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?” Anbiya 51-52    Artinya Ibrahim menjawab "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya diri sendiri". Anbiya 63-64        7 Artinya Dan mereka berkata "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". Nuh 23 Dari Abdullah bin Amru bin Ash, Rasulullah Saw bersabda Sesungguhnya orang-orang yang membuat lukisan ini akan disiksa di hari kiamat nanti, lalu diperintahkan kepada mereka, Hidupkan apa yang kalian ciptakan itu’.” HR. Bukhari Muslim Dalam ayat dan hadis tersebut sangatlah jelas perihal pelarangan pembuatan patung patung dan sejenisnya yang mana pada saaat itu keberadaan patung patung itu di jaadikan penyembahan selain Allah sehingga menjadi syirik, oleh karena itu lah hal tersebut bahaya dari perbuatan syirik. Dimana salah satu perbuatan syirik adalah menyembah selain allah berupa patung patung dan hal yang sejenisnya. Dimana yang semua itu adalah buatan dari manusia. Patung patung dan sejenisnya ituah hasil dari ekspresi diri dari olah jiwa sehinnga menimbulkan sebuah ekspresi bentuk, yang kesemuanya itulah yanag disebut dengan seni lebih khususnya lagi adalah seni patung. Musik Islami dan Pandangannya dalam Kehidupan Musik Islami atau yang kita kenal dengan musik realigi, memiliki sejarah yang lahir bersamaan dengan kelahiran Islam. Namun demikian, keberadaannya tidak bisa dilepaskan begitu saja dari akar budaya Arab sehingga pengupasan sejarah musik Islam tidak akan lengkap tanpa melihat juga budaya musik PraIslam. Hal ini karena ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW pada dasarnya tidak tidak menghapuskan budaya Arab atau meninggalkan sepenuhnya nilai-nilai budaya lama yang melatarbelakanginya, melainkan merekreasinya sehingga tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan kemudian mengembangkannya sebagai seni Islamis yang berkualitas. Karena Islam menghargai capaian artistik bangsa Arab di bidang seni, khususnya sastra, dan perkembangan musik Islam sendiri berakar dari seni sastra Arab, seperti Qasida, Madh, dan Mu’allaqat. Maka dapat dimaklumi jika secara musikologis musik Islamis memiliki hubungan dengan karakteristik seni karakteristik musikal berbagai bentuk seni vokal Islamis yang kita kenal selama ini dengan musik religi sesungguhnya berakar dari budaya yang telah ada sebelumnya yaitu kebudayaan Arab praIslam. Yang pada waktu itu musiknya digunakan untuk ritual penyembahan berhala, pelengkap pertemuanpertemuan umum, dan acara perayaan lainnya. Dari hal ini embrio musik religi di mulai. Dan pada masa Rasulullah musik ini tetap diperbolehkan dengan tujuan religius seperti lagu-lagu penyemangat perang, Andre Irawan, “Musik Di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal Musikologis,” Jurnal Kajian Seni Budaya Tsaqafa 1 2012 40. 8 lantunan-lantunan ziarah haji, dan lagu-lagu perayaan pernikahan serta hari-hari besar. Pada tahun 622-623 Masehi, Nabi merekomendasikan lantunan Adzan yang berfungsi sebagai pemberitahuan waktuwaktu sholat. Adzan merupakan salah satu dari jenis-jenis musik relijius Islamis penting dalam rangkaian peribadatan Islam yang dikumandangkan pertama kali oleh Bilal. Adapun kehidupan musik di Makkah dan Madinah memiliki kesesuaian dengan beberapa keterangan dari hadits-hadits Rasulullah SAW yang mengklarifikasi bahwa Madinah bahkan pernah menjadi pusat musik nyanyian sejak sebelum Islam hadir. Hal tersebut karena dibandingkan dengan Makkah, penduduk kota tersebut memang lebih menyukai nyanyian. Sebagai contoh juga pada zaman Rasulullah ketika kaum Anshor menyambut kedatangan nabi Muhammad SAW beserta rombongan melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah disambut dengan musik Thala’al Badru. Musik yang disebut dengan sholawat Badar. Dari uraian di atas menjadi acuan musik religi seiring dengan persebaran Islam ke negara-negara lain di luar tanah Arab dan pertemuan budaya Islam dengan kebudayaan lain pun mengalami penyesuaian dengan budaya-budaya lokal. Serta melihat berbagai bangsa yang masing-masing mempunyai kebudayaan dan kesenian sehingga terbukalah mata orang Islam terhadap kesenian yang disesuaikan dengan budaya lokal yang berdampingan. Sehingga seiring dengan penyebaran Islam musik religi juga turut berkembang di daerah penyebarannya. Namun hal itu tidak mengurangi karakteristik musik religi yang tetap bernafaskan Islam. Contohnya antara lain sholawat yang berlanggamkan Jawa. Jadi, musik religi yang saat ini kita kenal bisa berasal dari kearifan umat muslim terdahulu yang mengkolaborasikan musik-musik dari Arab, Persia, India dan Yunani. Hal demikian karena adanya hasil adopsi budaya atau akulturasi antara budaya Arab dan budaya lokal saat ini musik religi semakin dikembangkan mengikuti trend masyarakat serta budaya yang ada disekitarnya. Ini juga berlaku pada sholawat Thala’al Badru yang mengacu pada zaman Rasulullah, maka thala’al Badr sendiri tidak kehilangan eksistensinya, masyarakat berupaya mengembangkannya dengan menciptakan banyak variasi irama, karena apa yang telah ada pada masa Rasulullah akan diteladani oleh masyarakat, terkait hal tersebut berupa kebaikan, maka tidak ada alasan untuk tidak melestarikannya. Musik Islami Dalam Berdakwah Islam tidak sama sekali mengharamkan hiburan, karena ia merupakan salah satu keperluan naluri manusia seperti yang dikatakan oleh Hujjatul Islam Al-Imam Ghazali. Namun yang menjadi sebuah pertanyaan apakah bentuk musik dan nyanyian ini sesuai dengan syari’at Islam ataukah tidak. Permasalahan ini perlu dilihat dari beberapa aspek, dimulai dari aspek instrumen musik, lirik, penyanyi dan juga panggung dan pelaksanaan. Moch. Yunus, “Musik Dalam Sejarah Dunia Islam,” Jurnal Qolamuna 1 2016 55. 9 1. Instrumen Musik Salah satu kaidah fiqih yaitu Al Ashl fi al-Ashya’ al Ibahah yang bermaksud “setiap sesuatu itu hukum asalnya boleh” boleh dijadikan sandaran atau landasan bahwa semua instrumen musik itu hukumnya boleh. Hal tersebut dapat berubah hukumnya sebagaimana disesuaikan dengan tujuan atau niatnya. 2. Lirik Boleh dikatakan kebanyakan lirik yang diperdengarkan dan dinikmati oleh kebanyakan orang di zaman kini yaitu lirik yang mengarah kepada hal-hal percintaan. Tentu hal ini sudah tidak lagi relevan dengan tujuan agama Islam memperbolehkan musik dan nyanyian itu digunakan sebagai sarana diri kita untuk mendapatkan nasihat-nasihat agama, bimbingan dan peringatan terhadap peranan dan kedudukan manusia di sisi Allah SWT. 3. Penyanyi Hal ini merupakan menjadi salah satu titik perhatian dalam sebuah seni musik dan nyanyian. Seorang penyanyi sudah sepatutnya menjadi role model yang baik bagi para penontonnya. Dalam masalah pakaian pun menjadi hal yang vital bagi seorang penyanyi. Tidak sepantasnya seorang penyanyi tampil dengan pakaian yang tidak sesuai dengan aturan agama. Pakaian yang dapat mengundang syahwat. Karena dalam agama Islam, permasalahan tentang aurat tidaklah ada kompromi. Begitu juga action antara laki-laki dan perempuan yang harus dibatasi sehingga tidak melampaui batas. 4. Panggung dan pelaksanaan Aspek panggung juga menjadi titik perhatian dalam masalah ini. Konsep panggung yang menggunakan sistem hijab antara laki-laki dan perempuan sewaktu konser merupakan suatu hal yang sangat baik. Hal tersebut dapat membantu terjadinya sebarang kemaksiatan sewaktu konser karena bercampur baurnya antara laki-laki dan perempuan. Menari-nari antara laki-laki dan perempuan dan berdesak-desakan merupakan hal yang sangat salah di sisi agama. Sekalipun hal tersebut diadakan dengan tujuan sebagai konser amal. Pelaksanaan dan penempatan lokasi acara yang berdekatan dengan tempat ibadah juga perlu diperhatikan agar dapat memudahkan mereka untuk menunaikan kewajiban mereka. Manfaat Musik Islami Dalam Kehidupan Musik Islami dibutuhkan ketika nuansa hati sedang gelisah, cemas serta perasaan gundah lainnya. Masyarakat butuh mendengar musik Islami dengan harapan ketenangan. Dan dapat menghalau semua perasaan sedih yang seperti itu dan semacamnya. Hal semacam ini sesuai dengan teori Maslow kebutuhan akan keamanan. Yang dimaksud Maslow dengan kebutuhan akan rasa aman ini adalah sesuatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari keadaan lingkungan. E. Koswara, Teori-Teori Kepribadian, Cet Ke-2 Bandung Eresco, 1991. 10 kebutuhan masyarakat untuk mendengar musik Islami dengan harapan setelahnya menjadi tentram serta ketenangan, kepastian seperti yang dijelaskan Maslow dalam teorinya. “kebutuhan akan rasa aman” keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas, dan kekalutan, kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, cemas pada diri, pelindung, dsb.Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan penggunaannya sebagai terapi 1. Musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh Musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat menyembuhkan. Menurut Campbel, musik mampu menghasilkan stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. 2. Musik dapat meningkatkan intelegensi Ritme internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan tajam, serta bisa mencegah kepikunan al zheimer. Perlu kita ketahui bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna, pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu, rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita. 3. Musik bisa menimbulkan reaksi psikologis Musik bermanfaat sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan, memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk berserah kepada-Nya. 4. Musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi antar manusia Musik merupakan bahasa universal yang mampu memadukan perbedaan, menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Sejarah Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, 2015. 11 sering kali mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana pergaulan dan media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa. Dalam kehidupan nyata sehari-hari pun, musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang yang kita cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan kemarahan. 5. Musik sebagai sarana keagamaan Dalam konteks keagamaan, musik dapat digunakan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Musik keagamaan bersifat sakral, dapat mengilhami penganut suatu agama untuk selalu mengingatNya, baik dalam upacara adat, upacara pernikahan, maupun upacara kematian. Biasanya, permainan musik religius ini ditampilkan di tempat-tempat KESIMPULAN Kata seni disebut art berasal dari akat kata “ar” dalam bahasa Yunani yang berarti menyesuaikan, menyambung. Oleh karena itu, pada umumnya pengertian kedualah yang lebih populer, lebih banyak digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang akademis. Sedangkan budaya berasal dari kata “buddahayah” dari bahasa Sansakerta yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” dan memiliki arti akal. Dalam bahasa Barat disebut culture. Dalam kedua istilah ini baik bahasa Sansakerta maupun Barat terkandung pengertian tenaga dan kekuatan untuk beraktivitas, sehingga secara luas budaya dapat diartikan sebagai segala bentuk kegiatan manusia yang dihasilkan melalui daya ciptanya. Islam tidak sama sekali mengharamkan hiburan, karena ia merupakan salah satu keperluan naluri manusia seperti yang dikatakan oleh Hujjatul Islam Al-Imam Ghazali. Namun yang menjadi sebuah pertanyaan apakah bentuk musik dan nyanyian ini sesuai dengan syari’at Islam ataukah tidak. Permasalahan ini perlu dilihat dari beberapa aspek, dimulai dari aspek instrumen musik, lirik, penyanyi dan juga panggung dan pelaksanaan. Tetapi ada dua pendapat mengenai seni budaya dalam Islam, menyoalkan apakah diperbolehkan atau tidak diperbolehkan dan keduanya memiliki rujukan yang sama kuatnya dengan segala penafsiran perihal seni dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis. DAFTAR PUSTAKA Akromusyuhada, Akhmad. “Seni Dalam Perpektif Al Quran Dan Hadist.” Jurnal Tahdzibi Manajemen Pendidikan Islam 3, no. 1 2018 1–6. doi D. Sugono. Kamus Berbahasa Indonesia. Jakarta Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Nia Hidayati, “Manfaat Musik dalam Kehidupan Sehari-Hari,” dalam Diakses pada 2 Juni 2022 12 Darmalaksana, Wahyudin. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan.” Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020, 1–6. Penelitian Hamad. “Lebih Dekat Dengan Analisis Wacana.” Jurnal Komunikasi, 2007, 325–44. Irawan, Andre. “Musik Di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal Musikologis.” Jurnal Kajian Seni Budaya Tsaqafa 1 2012 40. Koswara, E. Teori-Teori Kepribadian. Cet Ke-2. Bandung Eresco, 1991. Maslow, Abraham H. Motivation and Personality, 2015. Moleong, L. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja Rosdakarya, 2007. Tanoto, Fakhri Putra. “Al-Qur’an Sebagai Ilmu Pengetahuan Dan Diskursus Seputar Pendapat Para Ulama Tentang Penafsiran Ilmiah.” Researchgate, 2021, 1–19. Yunus, Moch. “Musik Dalam Sejarah Dunia Islam.” Jurnal Qolamuna 1 2016 55. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi LapanganWahyudin DarmalaksanaDarmalaksana, Wahyudin. "Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan." Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020, 1-6. Penelitian Hamad. "Lebih Dekat Dengan Analisis Wacana." Jurnal Komunikasi, 2007, Di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal MusikologisAndre IrawanIrawan, Andre. "Musik Di Dunia Islam Sebuah Penelusuran Historikal Musikologis." Jurnal Kajian Seni Budaya Tsaqafa 1 2012 Dalam Sejarah Dunia IslamMoch YunusYunus, Moch. "Musik Dalam Sejarah Dunia Islam." Jurnal Qolamuna 1 2016 55. Seni untuk seni yang produksi seninya dinilai seronok oleh masyarakat tidak akan menjadi masalah manakala semua orang mendukung paham tidak bisa diseragamkan dalam paham seni. Justru kebanyakan manusia tidak sadar akan dunia seni atau malah tidak menyadarkan diri akan dunia seni. Bagi mereka, sebagian berpendirian bahwa yang penting tuntutan ekonomi dasar pangan, sandang, papan. Seni bagi kebanyakan orang adalah komoditas mewah. Orang-orang semacam ini biasanya dalam penghayatan agama juga terbatas pada aturan-aturan pokok kehidupan agama seperti pelaksanaan ritus dalam Islam. Agama, dalam kasus Islam dilihat melalui tolok ukur wajib-haram, sunnah-makruh, dosa-memperoleh pahala, ketika melihat patung naturalis bugil di pusat keramaian, tidak dipandang sebagai karya seni yang indah, melainkan dihukumi haram, dosa, dan membinatangkan Jawabannya = 1. Ada yang haram seperti melihat patung nuturalis bugil di pusat keramaian, tidak dipandang sebagai karya seni yang indah, melainkan dihukumi haram, dosa, dan membinatangkan manusia. 2. Ada yang halal seperti kaligrafi islami yang menggambarkan tentangAl - Qur'an, dipandang sebagai karya seni yang indah.

apa hukum seni budaya lokal yang bernafaskan islam